Senin, 23 November 2015

Tata Cara Dzikir Qolbi

Tata Cara Dzikir Qolbi.
Ada bermacam-macam cara untuk melakukan dzikrullah, 
tergantung dari guru pembimbing ruhani kita. 

Tidak setiap orang yang berilmu bisa menjadi pembimbing ruhani. 

Ada beberapa persyaratan untuk menjadi guru pembimbing ruhani 
yang menurut Al Ghazali dalam buku O, ANAK adalah sebagai berikut :

Dia benar-benar berilmu dan matang, 
dia telah melepaskan diri dari masalah keduniawian, 
pelajaran yang dia peroleh mempunyai silsilah yang jelas 
dari guru ke guru ruhani sebelumnya sampai ke Rosulullah sendiri. 

Di dalam kehidupan sehari-harinya dia 
bersahaja, 
sabar, 
shalat, 
syukur, 
tawakal, 
yakin, 
tak pernah mengeluh, 
berhati tenang, 
berdada lapang, 
rendah hati, 
berlaku benar, 
bermalu, 
menepati janji, 
tetap hati,
tidak tergesa-gesa dsb.

Guru pembimbing ruhani 
yang memenuhi kriteria Al Ghazali tersebut sungguh sulit dicari, 
apalagi di abad globalisasi ini. 

Kriteria nya mungkin bisa kita tambah mungkin bisa kita kurangi. 
Misalnya : 
Dia harus seorang sarjana agar daya analisa dan wawasan berpikirnya menjadi lebih luas. Dia mempunyai pengalaman bathin pernah bertemu dengan Rosulullah, 
sehingga kita harapkan dia bisa membimbing kita, 
secara minimal bisa mempertemukan kita dengan Rosulullah. 

Dalam hal ini Iblis pun tidak bisa merubah bentuk dirinya seperti Rosulullah.

Yang menjadi pertanyaan adalah 
bagaimana jadinya seandainya kita tidak sempat berjumpa 
dan berguru kepada guru pembimbing ruhani yang seperti itu ??? 

Untuk itu kita tak perlu khawatir, 
karena sesungguhnya GURU SEJATI ADA DI DALAM DIRI…
di dalam SIR ada AKU, tempat AKU menyimpan rahasia…

Berarti pintu ijtihad masih tetap terbuka… 
Jangan percaya kepada orang-orang yang mengatakan bahwa 
kalau tanpa bimbingan guru maka pembimbingnya adalah syaetan. 

Kuncinya adalah yakin dan tetap berpegang teguh 
kepada Al Qur’an dan Sunah Rosulullah insya Allah kita pasti selamat. 

ORANG-ORANG YANG BERJUANG DI JALAN ALLAH, 
TENTU KAMI BIMBING MEREKA KE JALAN-JALAN KAMI
(AL ANKABUT 29 : 69).

TUHAN AKAN MEMBIMBING ( DENGAN CAHAYA-NYA ) KEPADA CAHAYANYA 
BAGI SIAPA YANG DIA KEHENDAKI (AN NUUR 24 : 35).

CAHAYA ITU MENERANGI RUMAH-RUMAH , 
DI DALAMNYA ALLAH TELAH BERKENAN UNTUK DIHORMATI 
DAN DISEBUT NAMANYA SERTA BERTASBIH PADA WAKTU PAGI DAN PETANG 
(AN NUUR 24 : 36).

Rumah yang mana … ??? 
Silahkan renungkan sendiri …

Bila hamba Ku mencintai Ku, maka Akupun akan mencintainya.
Bila hamba Ku mendekati Ku sejengkal maka Aku akan mendekati dia sedepa, 
bila dia mendekati Ku dengan berjalan maka Aku akan mendekat kepadanya dengan berlari (hadits).

Tidaklah ada satu cara untuk mendekatkan diri kepada-Ku, 
yang lebih Aku sukai dari pada mengerajakan apa yang Aku perintahkan dan 
tidaklah berhenti hamba-Ku mendekatkan diri kepada Ku 
dengan melakukan pekerjaan-pekerjaan yang nawafil (sunah), 
sehingga Aku pun mencintai dia. 
Dan bila Aku mencintainya 
maka Aku-lah yang menjadi penglihatannya ketika ia melihat, 
Akulah yang menjadi tangannya ketika ia memukul, 
Akulah yang menjadi kakinya ketika ia berjalan. 
Akulah yang menjadi hatinya ketika ia berkehendak. 
Dan bila ia memohon kepada-Ku, Aku kabulkan dia. 
Bila dia berlindung kepada-Ku, Aku lindungi dia (Hadits).

Walaupun Dzikir Asma Allah merupakan amalan sunah (bukan amalan wajib), 
akan tetapi Dzikir dalam arti kata yang luas 
merupakan jalan terdekat menuju kepada Allah. 

Bila kita dekat kepada Allah, 
maka kita akan diberi kemudahan, kekuatan Daya Ketuhanan 
dan perlindungan Allah bahkan Allah berkenan membuka tabir 
bagi para sufi untuk belajar ilmu langsung dari LAUH MAHFUDH . 

Itulah karunia Allah yang sangat luar biasa bagi umat Muhammad. 
Itulah keistimewaan dzikir…

Sebetulnya arti harfiahnya kata dzikir dan meditasi adalah sama, 
yaitu mengosongkan pikiran, 
sambil mengulang-ngulang Nama Tuhan 
dengan Nama Tuhan apapun yang kita sebut 
asalkan Nama yang baik-baik. 

Siapapun yang mengerjakannya, hasilnya akan sama, 
seperti kata Jalaluddin Rumi : 
Apapun agamanya buah dari keimanan tidak pernah berubah, keadaannya, 
tempatnya dalam kehidupan serta efek-efek yang dihasilkannya adalah sama dimana-mana.

Bila kita hendak melakukan latihan dzikir, 
sebaiknya kita lakukan shalat sunah terlebih dahulu 
agar suasana religius, suasana sakral, khusyuk, hening dan hidmat 
bisa kita bina tahap demi tahap. 

Biasanya dilakukan setelah shalat Isa dan dianjurkan pada jam ganjil, 
misalnya pkl 21.00, bisa juga pkl 23.00 atau pkl 01.00 setelah lewat tengah malam.
Menurut para sesepuh untuk pengisian pribadi sebaiknya dimulai pkl 01.00 
yang merupakan angka Alif, 
dimana pada saat itu suasananya sudah cukup sepi dan juga memasuki sepertiga malam. 

Pada saat tersebut Allah juga berkenan mengutus malaikat-malaikatnya 
bagi hamba-hamba yang sedang mendekatkan diri kepada Nya. 
Adapun shalat sunah yang dianjurkan adalah 
shalat Taubat, shalat Hajat dan istikharoh,
tergantung dari kebutuhan pribadi masing-masing.

Sebelum shalat Sunah, 
terlebih dahulu kita berdo’a dengan apa yang disebut do’a kunci,
 sebagai do’a pembukaan dan sebagai do’a penutup, adalah sbb : (1 s/d 4).

1. A’udzubillaahiminasy syaethonnirrojiim 1 kali
2. Basmalah 3 kali
3. Dua kalimah syahadat 1 kali
4. Innalillahi wa inna ilahi roojiuun 1 kali
5. bisa di isi do’a lain sesuai dengan kebutuhan.

Misalnya : membaca haoqollah
Laa haola wala kuwwata ilaa bilaahil aliyil adhim 1 kali 
untuk penyerahan diri secara total kepada Allah. 
(Ya Allah, Ya Abdal Jabar) 3 kali 
untuk menambah kekuatan dan menggetarkan generator (AKU) dalam diri kita.

Masing-masing shalat sunah dikerjakan 2 raka’at yang diakhiri dengan salam. 
Bisa juga pada saat niat, ketiga shalat sunah tersebut kita gabung dan 
dikerjakan cukup dengan 4 raka’at saja, 
setiap selesai 2 raka’at diakhiri dengan salam dengan niat sbb :
Usholi sunatan li istiharoti ma’a taobati li qodo’il hajati … dst …

Pada raka’at ke 1, setelah membaca surat Al Fatihah, baca surat Al Ikhlas 10 kali. 
Pada raka’at ke 2, setelah membaca surat Al Fatihah, baca surat Al Ikhlas 20 kali. 
Kemudian diakhiri dengan salam.
Pada raka’at ke 3, setelah membaca Al Fatihah, baca surat Al Ikhlas 30 kali.
Pada raka’at ke 4, setelah membaca Al Fatihah, baca surat Al Ikhlas 41 kali.
Kemudian diakhiri dengan salam.
Setelah selesai shalat sunah kemudian 
membaca AL Fatihah 
yang dihadiahkan kepada Rosulullah, 
membaca Al Fatihah 
untuk para nabi dan para wali Allah, 
untuk para sahabat, 
para Tabiin, 
para Malaikat, 
untuk para suhada, 
para guru, 
para sesepuh kita 
khususnya untuk kedua orang tua kita, 
diri kita sendiri serta untuk anak-istri kita.

Membaca Surat Al Ikhlas 3 kali, 
Al Falaq 1 kali dan
An Nas 1 kali, 
Al Baqarah 2 : 1-5 dan 163, 
Ayat Qursyi dan 
Al Kafirun 1 kali.

Membaca tahlil : Laa ilaaha ilallah (minimal 19 kali atau 41 kali )
Membaca salawat nabi (minimal 19 kali atau 41 kali ).
Membaca istigfar 14 kali atau 41 kali 
(7 kali untuk mohon ampunan dosa lahir dan 7 kali berikutnya untuk dosa bathin).
Bila ingin lebih lengkap, 
silahkan membaca tasbih, hamdallah, tahlil, takbir, tahmid.

Angka 19 dan angka 41 adalah angka angka istimewa di dalam Al Quran.
Kemudian membaca do’a khusus, 
yang sesuai dengan maksud dan tujuan kita (hajat kita) secara pribadi 
atau yang sesuai dengan petunjuk guru pembimbing ruhani kita.

Misalnya :
Untuk mengenal jati diri (diri yang sejati) yang dibaca adalah sbb :
Surat Al Kahfi 107 s/d 110 sebanyak 101 kali (minimal 41 kali), 
Surat An Nur 24 : 35 (minimal 41 kali), diakhiri 
Surat Al Qaf 50 : 22 ( minimal 41 kali ) yaitu :
FAKASYAFNAA ANKA GITO AKA FABASHORUKAL YAOMA HADIID. 
Kami singkapkan tabir yang menutupi matamu, maka pandangan matamu menjadi tajam.

Bagi mereka yang sedang menuntut ilmu, 
yang dibaca cukup : Surat An Nur 24 : 35 dan surat Al Qaf 50 : 22 saja. 

Bagi pasangan suami istri yang ingin mempunyai anak 
yang dibaca adalah surat Yasiin 36 : 82.

Bagi mereka yang ingin mendapatkan jodoh yang hak, 
yang maslahat lahir dan bathin, 
bacalah Surat Al Anbiya 21 : 89, Surat At Taubah 9 : 128-129 dan Yasin 36 : 82.

Sesungguhnya masih banyak lagi do’a-do’a lain 
dengan makna yang tersurat dan yang tersirat 
sesuai dengan maksud dan tujuan kita pribadi. 
Silahkan pilih dan cari sendiri dalam Al Qur’an.

Selanjutnya munajat dalam hati :
Ya Allah … 
Engkaulah yang maha mendengar dan maha mengetahui 
apa yang aku ucapkan dan apa yang ada di dalam hatiku. 
Oleh karena itu Ya Allah… 
limpahkanlah ampunan Mu dan Kasih Sayang Mu kepada diriku.

Ya Allah … 
aku bersyukur atas segala nikmat dan karuniaMu, rahmat dan barokahMu 
yang telah Engkau limpahkan kepadaku, 
baik pada masa lalu, masa kini maupun pada masa yang akan datang.

Ya Allah .. 
Hamba mohon izin dan keridhoan Mu … 
(sebutkan satu persatu apa-apa permasalahan yang sedang kita hadapi, 
misalnya ingin melihat jati diri).

Ya Allah .. 
aku serahkan segala urusanku kepada Mu, 
Engkaulah Yang Maha Kuasa atas segalanya ( pasrah total ). 
Boleh dilanjut dengan membaca haoqollah. 
Kita tidak boleh memaksa Allah, 
setiap permohonan harus diserahkan kembali kepada Allah 
Yang Maha Kuasa dan Yang Maha Mengetahui yang terbaik bagi hambaNYA.
Kemudian kita berdzikir, biarkan “Tangan” Tuhan yang bekerja. 

Duduklah dengan santai diatas kursi atau duduk bersila diatas lantai 
dengan alas yang empuk. 
Duduk setegak mungkin, tapi jangan dipaksakan. 
Usahakan agar posisi kepala dan tulang ekor membentuk satu garis lurus. 
Pandangan lurus kedepan, mata dipejamkan. 
Santai, senyum dan pasrah. 
Kedua telapak tangan berada di atas paha, menghadap ke bawah. 
Bila duduk bersila, kaki kanan di atas, kaki kiri dibagian bawah, 
kedua telapak kaki menghadap ke atas. 
Kedua lengan bersilangan, lengan kanan menyilang di atas lengan kiri, 
seolah-olah membentuk huruf LAM ALIF. 
Telapak tangan kanan berada di atas telapak kaki kanan, dan 
telapak tangan kiri menempel pada betis kaki kanan, 
seolah-olah menutupi telapak kaki kiri, 
sehingga tenaga bio-elektrik yang terpancar 
baik dari telapak kaki maupun dari telapak tangan 
tidak ada yang terbuang, masuk kembali ke dalam tubuh. 

Selanjutnya :
1. Baca do’a kunci 1 kali
2. Untuk menggerakkan generator baca : (Ya Allah, Ya Abdal Jabar) 3 kali.
3. Untuk penyerahan total baca : laa haola walaa kuwata ilaa bilahil aliyil adhim 1 kali
4. Baca : Kodimul hajati wal hajatu goibus siri masya Allah 
                walaa haola walaa kuwata ila billaahil aliyil adzim.
5. Baca : Illaahi antal maksudi wa ridhoka mathlubi. 
                Kaf Ha Ya Ain Shod Kifayatuna. Ha Mim Ain Sin Qof Himayatuna.
6. Baca : Illahi antal maksudi wa ridhoka mathlubi, A’thini mahabbataka wa makrifataka. 
Ya Allah Engkaulah tujuanku, 
keridhoan Mu yang aku cari, 
aku mengharapkan kasih sayang Mu serta 
Cinta dan Makrifat Mu …
7. Ya Allah, kumohon cinta-Mu dan cinta orang-orang yang mencintaiMu, 
jadikanlah cintaku kepadaMU melebihi cintaku 
kepada diriku sendiri, keluargaku serta air yang dingin.
8. Membentengi diri dan seluruh penghuni rumah.
9. Niat dzikir.

Berserah diri kepada Allah merupakan benteng keikhlasan 
yang tidak bisa ditembus oleh apapun yang bersifat bathil. 
Berarti tanpa kita membentengi diri secara khususpun 
sesungguhnya pada saat kita melakukan dzikrullah dengan hati yang pasrah, 
maka dengan sendirinya kita sudah mendapat perlindungan dari Allah SWT. 
Namun bila kita ingin lebih mantap lagi, 
maka buatlah benteng perlindungan secara khusus 
sebelum kita melakukan dzikir dan meditasi tersebut.

DIPOSKAN OLEH DR. MAMAN S. WIRIAATMADJA, SPOG DI 07.46

Tidak ada komentar:

Posting Komentar